ABSTRACT
Critical Discourse Analysis aims to explore the ideology implicit in the discourse, thereby exposing the injustice, discrimination and prejudice in the discourse. The sudden epidemic has become the world's biggest event in 2020. Such international news is a special public discourse, and the discourse system and ideology displayed by various countries are different. This paper uses Fairclough’s Three-dimensional Framework and Halliday’s Systemic Functional Grammar as analysis tools, and selects 12 reports from the People’s Daily and The New York Times on the COVID-19 epidemic for Critical Discourse Analysis. After analysis, it is found that People’s Daily and The New York Times both use a lot of negative and derogatory terms, the difference in the focus of the media coverage of the two countries reflects the ideological difference caused by the cultural difference. Keywords: Critical Discourse Analysis, Three-dimensional Model, Systemic Functional Grammar, COVID-19 Analisis Wacana Kritis bertujuan untuk mengeksplorasi ideologi yang tersirat dalam wacana, sehingga mengungkap ketidakadilan, diskriminasi, dan prasangka dalam wacana. Pandemi mendadak ini menjadi peristiwa terbesar dunia pada tahun 2020. Berita internasional semacam itu merupakan wacana publik yang khusus, dan sistem wacana serta ideologi yang ditampilkan oleh berbagai negara berbeda-beda. Makalah ini menggunakan three-dimensional model Fairclough dan systemic functional grammar Halliday sebagai alat analisis, dan memilih 12 laporan dari People's Daily dan The New York Times tentang epidemi COVID-19 untuk Analisis Wacana Kritis. Setelah dilakukan analisis, ditemukan bahwa People’s Daily dan The New York Times sama-sama banyak menggunakan istilah-istilah negatif dan merendahkan, perbedaan fokus pemberitaan media kedua negara tersebut mencerminkan perbedaan ideologis yang diakibatkan oleh perbedaan budaya tersebut. Kata kunci: Analisis Wacana Kritis, Three-dimensional Model, Systemic Functional Grammar, COVID-19